KEUNGGULAN KOMPETITIF
Pengertian Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk
memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang
menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan kompetitif muncul
bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang
dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya (Setiawan, 2006). Kemudian di
dalam Kamus Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa keunggulan kompetitif bersifat
kompetisi dan bersifat persaingan.
Bertitik tolak dari kedua sumber di atas, dapat disimpulkan bahwa
keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi atau
perusahaan, dimana keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing
dengan organisasi atau perusahaan lainnya, untuk mendapatkan sesuatu. Contoh:
(1) perusahaan memasarkan produk dengan memanfaatkan pelayanan yang berfokus
pada pelanggan sesuai dengan nilai unggul perusahaan dalam berkompetisi dengan
perusahaan pesaing, (2) sekolah menarik calon 18 peserta didik yang berkualitas
dan dalam jumlah yang besar untuk menjadi peserta didik, dengan memanfaatkan
nilai unggul sekolah dalam berkompetisi dengan sekolah pesaing. Keunggulan
perusahaan dapat ditimbulkan dari kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan
berbagai sumber daya dan kapabilitasnya sebagai aset strategik. Keberhasilan
pengelolaan aset strategik ini akan menentukan keunggulan khas perusahaan yang
mampu menciptakan posisi differensial dibanding para pesaing. Jika keunggulan
bersaing didasarkan pada karakteristik struktural, seperti kekuatan pasar,
skala ekonomi, atau lini produk, maka saat ini penekanan pada bisnis untuk
mengirimkan nilai superior secara konsisten menjadi fokus pada pelanggannya.
Untuk melakukan hal ini maka keunggulan kompetitif bukan hanya suatu fungsi
dalam peranan perusahaan tetapi lebih bergantung pada kemampuan perusahaan
untuk berubah secara radikal. Maka ada empat kebutuhan pokok untuk sumber daya
yang harus dipenuhi dalam mencapai keunggulan bersaing yang berkesinambungan
yaitu: (1) Nilai. Dengan nilai tambah yang dimiliki akan meningkatkan
keunggulan bersaing perusahaan, (2) Keunikan diantara perusahaan sejenis dan
pesaing potensial. Jika suatu perusahaan memiliki keunikan tersendiri maka akan
semakin meningkat keunggulan bersaing yang dimilikinya diantara pesaing , (3)
Tidak dapat ditiru dengan sempurna. Perusahaan dengan produk yang tidak dapat
ditiru pesaingnya dengan sempurna telah memiliki nilai tambah dalam mencapai
keunggulan bersaing, (4) Harus tidak ada strategi yang sama yang dapat
menggantikan sumber daya. Jika tidak ada strategi yang dapat menggantikan
sumber daya maka suatu perusahaan akan mencapai keunggulan bersaing tersendiri
(Setiawan, 2006).
Contoh Keunggulan Kompetitif dalam Penggunaan Sistem Informasi
Perubahan
cepat di dunia bisnis mendorong perusahaan mengandalkan kekuatan informasi
sebagai basis untuk berbisnis. Informasi yang didukung teknologi internet telah
merevolusi wajah perekonomian dunia untuk berubah dari ekonomi lama (old
economy) ke ekonomi baru (new economy). Ekonomi baru melengkapi kegiatan bisnis
dunia nyata dengan kekuatan informasi. Untuk memanfaatkan informasi dengan
optimal, dunia bisnis perlu menerapkan strategi pengelolaan informasi dan
pengetahuan dengan optimal untuk memperbaiki kualitas keputusan, proses, dan
produk ataupun jasa yang dihasilkan, serta hubungan yang harmonis dengan
pelanggan.
Mengubah
kabar buruk menjadi kabar baik teknologi informasi telah menjadi motor
penggerak bagi pertumbuhan bisnis dunia, termasuk di Indonesia. Dengan
mengoptimalkan manfaat dari informasi yang tepat, perusahaan dapat memangkas
biaya yang besarnya sangat signifikan. Namun, pemanfaatan informasi memiliki
dua sisi: jika perusahaan tidak bisa menggunakannya dengan tepat, maka
informasi akan membawa pada kematian, sebaliknya jika perusahaan dapat
memanfaatkannya dengan optimal, maka keuntunganlah yang akan didapat.
Sebagai
contoh adalah PT Telkom dan PT Pos Indonesia. Revolusi informasi yang masuk
bersama dengan teknologi Internet, pada awalnya terlihat seperti membawa
lonceng kematian bagi dua perusahaan BUMN di Indonesia ini, karena Internet
dianggap akan memakan pasar PT Telkom di industri komunikasi suara dan PT Pos
Indonesia di komunikasi melalui pos. Tetapi, karena kedua perusahaan ini
berhasil mengelola dan memanfaatkan informasi disertai inovasi di bidang
teknologi komunikasi tersebut dengan baik, datangnya perubahan tidak mematikan
bisnis kedua perusahaan ini. Mereka merangkul kekuatan informasi dan teknologi
Internet tersebut dengan secara signifikan melakukan perubahan-perubahan fisik
yang diperlukan dalam memperbaharui produk dan jasa yang mereka tawarkan. PT
Telkom memperkenalkan Telkomnet Instan sebagai jasa layanan internet bagi
pengguna telepon tanpa repot (tanpa harus mendaftar dengan prosedur
administrasi yang rumit sebagai pelanggan sebuah internet provider), bisa
langsung diakses seperti menelepon biasa. Jasa lainnya adalah penyediaan
jaringan komunikasi broadband untuk kawasan tertentu yang bisa digunakan untuk
TV kabel atau jaringan internet dengan kabel (bukan dial up). Dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi ini, PT Telkom juga menawarkan jasa
komunikasi bergerak dengan telepon genggam yang menawarkan pulsa jauh lebih
murah dari perusahaan sejenis di industri komunikasi bergerak. Sedangkan PT Pos
Indonesia menawarkan produk-produk baru seperti wasantara-net (jasa layanan
internet provider), pengiriman kartu pos digital, serta pengiriman surat dan
barang yang ditunjang dengan jaringan elektronik yang telah dibangun oleh PT
Pos untuk menyosong masa depan menjadi perusahaan kelas dunia.
Mengubah
Informasi Pasif Menjadi Informasi Aktif Informasi,
ditunjang dengan teknologi komunikasi yang berkembang cepat hanyalah merupakan
alat. Alat ini dikendalikan oleh manusia. Dengan demikian, pelaku bisnis perlu
mengelola informasi yang dapat diaksesnya sedemikian rupa agar dapat
dimanfaatkan bersama oleh orang-orang yang tepat untuk mendapatkan hasil yang
optimal. Di sini, peran knowledge management (KM) menjadi penting. Dengan KM
yang tepat, yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan, informasi penting
dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh pimpinan di kantor pusat, tetapi juga oleh
mereka yang berada di cabang-cabang dan perwakilan perusahaan di seluruh dunia
pada waktu yang bersamaan. Jadi, knowledge management dapat mengubah informasi
pasif yang hanya tersimpan dalam kepala beberapa orang, atau dalam bentuk
cetak, menjadi informasi aktif, yaitu informasi yang di-share sehingga dapat
dimanfaatkan secara aktif untuk mengambil keputusan, melakukan inovasi dalam
produk dan proses, mendukung pembelajaran yang berkelanjutan, dan meningkatkan
kualitas dari SDM perusahaan. Sebagai contoh: Perusahaan Nabisco, memanfaatkan
information sharing untuk sarana penyempurnaan kualitas produk dan layanan
kepada pelanggan. Melalui Journey, sistem yang khusus diciptakan untuk
mengakomodasi kegiatan pengelolaan informasi (knowledge management), seorang
manager produk di Malaysia yang ingin mempromosikan peluncuran makanan ringan
baru, bisa mengakses Journey untuk melihat informasi tentang kegiatan serupa
(promosi peluncuran produk baru) yang pernah ataupun sedang dilakukan di negara
lain. Melalui sistem ini, manajer tersebut juga bisa melontarkan pertanyaan di
forum diskusi on-line, untuk mendapatkan masukan (ide, usulan strategi atau
solusi) dari rekan-rekan sesama manajer produk atau direktur pemasaran di
berbagai tempat lain.
Upaya
pengelolaan informasi juga dilakukan oleh Yamanauchi, perusahaan farmasi
terbesar ketiga di Jepang untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di perusahaan tersebut.
Masalah-masalah yang terjadi bisa dengan lebih cepat ditangani melalui forum
diskusi on-line antarpimpinan di berbagai divisi dan berbagai daerah. Keputusan
yang menyangkut penerapan berbagai terobosan baru juga bisa segera
disosialisasikan untuk mendapat alternatif tindakan yang terbaik guna
merealisasikan terobosan-terobosan tersebut. Rapat-rapat penting yang
melibatkan personel puncak di berbagai daerah menjadi lebih mudah dan efektif
dilakukan. Informasi yang akan didiskusikan di e-mail terlebih dahulu untuk
dipelajari, sehingga pada saat meeting dilaksanakan (tanpa orang-orang tersebut
harus secara fisik hadir di satu tempat), diskusi bisa lebih difokuskan pada
analisis alternatif strategi yang disampaikan. Menurut Bill Gates (Business @
the Speed of Thought), di perusahaan otomotif, Ford, Jacques Nasser, President
Direktur bidang operasional, memanfaatkan kekuatan informasi untuk membina
hubungan dengan karyawan. Setiap hari Jumat, Nasser mengirim email ke 89.000
karyawan di seluruh dunia untuk memberikan ide-ide, informasi tentang perkembangan
terkini di industri otomotif, maupun di perusahaan. Ia juga membaca masukan
dari karyawan, distributor dan pelanggan untuk perbaikan produk dan kualitas
layanan.
Mengubah
Pelanggan Musiman Menjadi Pelanggan Loyal. Agar pelanggan
menjadi loyal, perusahaan perlu mengenal dengan baik, dan perlu dikenal dengan
baik juga oleh target pasar mereka. Caranya adalah dengan memanfaatkan
informasi yang tepat untuk membina hubungan dua arah yang harmonis dengan
target pasar. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah
mendekatkan diri dengan pelanggan dengan memberi layanan secara individu kepada
mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet untuk
mengunjungi pelanggan satu per satu di tempat mereka masing-masing. Melalui
teknologi ini, perusahaan bisa memperkenalkan berbagai produk, layanan baru
yang ditawarkan perusahaan bagi pelangan, serta berbagai solusi yang diberikan
perusahaan untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi pelanggan. Teknologi
internet dengan knowledge management-nya pun bisa dimanfaatkan untuk
mendapatkan masukan berharga (melalui keluhan, usulan, dan pertanyaan yang
disampaikan pelanggan) untuk memperbaiki kualitas produk dan layanan bagi
pelanggan, serta menciptakan produk dan layanan baru sesuai dengan perubahan
selera dan kebutuhan pelanggan yang bisa diakses dari setiap transaksi yang
tercatat. Dengan demikian, baik pelanggan maupun perusahaan bisa saling
mengenal dengan baik karakter masing-masing. Karena sudah saling kenal, dengan
hubungan yang baik, maka loyalitas pun akan lebih mudah tumbuh.
Dell
Computers, perusahaan yang memproduksi komputer dengan mengandalkan
keterlibatan pelanggan dalam menentukan sendiri fitur dari komputer yang akan
dibeli (bukan fitur yang sudah distandarkan dari pabrik), serta Amazon.com,
yang juga mengandalkan keterlibatan pelanggan dengan konsep ”swalayan”
(pelanggan bisa memilih sendiri buku yang akan dibeli, dengan harga yang paling
sesuai dengan kantong masing-masing), merupakan contoh yang tepat untuk menggambarkan
pemanfaatkan kekuatan informasi yang ditunjang dengan teknologi yang tepat
untuk memenangkan persaingan. Kedua perusahaan ini tampil sebagai pemenang
karena mereka mampu menggunakan informasi untuk memenangkan pelanggan dengan
cara yang mengubah paradigmanya dari persaingan dalam produk menjadi persaingan
dalam pemanfaatan informasi yang tepat untuk memenangkan persaingan di pasar.
Berbagai bank di Indonesia juga sudah mulai memanfaatkan kekuatan informasi
ini, misalnya melalui internet banking, di mana pelanggan diberi kepercayaan
dan kemudahan untuk mendapatkan akses terhadap berbagai informasi yang mereka
perlukan serta melakukan sendiri transaksi perbankan mereka dengan memanfaatkan
internet, misalnya: transfer ke rekening lain, pembayaran berbagai tagihan.
Transaksi yang dilakukan pelanggan ini akan tercatat dalam sistem dan informasi
yang dihasilkan (antara lain: berapa banyak yang mengakses fasilitas ini,
transaksi mana yang paling banyak diminati, masalah apa yang sering menjadi
keluhan pelanggan) akan tercatat sehingga mudah diakses oleh para pengambil
keputusan untuk meningkatkan kualitas keputusan mereka, serta mengantisipasi
perubahan minat dan kebutuhan pelanggan.
Dimensi-Dimensi Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dapat diralisasikan dalam hal
mendapatkan strategi, taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang
tertinggi. Tingkat perencanaan strategis, sitem informasi dapat digunakan untuk
mengubah arah sebuah perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya.
KEUNGGULAN STRATEGIS
Keunggulan strategis adalah keunggulan yang memiliki dampak
fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. System informasi dapat
digunakan untuk menciptakan suatu keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah
perusahaan dapat memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data
dengan alat penghubung standar.
Strategi ini dapat menyebabkan operasi perusahaan akan di
pengaruhi beberapa cara secara fundamental. Pertama, aksesyang ada saat ini
bias dilakukan melalui peranti lunak computer buatan perusahaan sendiri,
sehingga perubahan tersebut akan penyebabkan perusahaan harus mempertimbangkan
untuk membeli peranti lunak pelaporan standar dari vendor luar atau
memperkerjakan perusahaan luar untuk merancang dan mengembangkan suatu system
pelapor baru.
KEUNGGULAN TAKTIS
Sebuah perusahaan Mendapatkan keunggulan taktis ketika
perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik
dari para pesaingnya. Asumsi bahwa seorang ingin membeli kertas computer senilai
$150 dari perusahaan anda. Pembalian alat kantor seperti ini bersifat rutin,
dan system informasi mencatat bahwa pelanggan tersebut telah melakukan
pembelian dengan total niali $800 sepanjang bulan ini dan terdapat potongan
harga sebesar 5 persen atas harga pembelian di atas $1000 untuk setiap bulan.
Pembelian yang dilakukan pada masa lalu ditambah pembelian saat ini sebesar
$950, hanya berada sedikit dibawah jumlah yang akan memicu diberikan potongan
harga
KEUNGGULAN OPERASIONAL
Keunggulan operasional adalah keunggulan yang berhubungan
dengan transaksi dan proses sehari hari. Disinilah system informasi akan
berinteraksi secara dengan proses. Suatu situs Web yang menginat pelanggan dan
presensi mereka dari transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan
operasional. Browser sering memiliki cookies, file file berisi informasi yang
terdapat di dalam computer pengguna, yang dapat menyimpan nomor akun, kata
sandi,dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi pengguna. Data yang
dimasukan pengguna lemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data tidak
dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalah
pahaman di dalam komunikasi.